BAB I
Konsep
Dasar
l.
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi sistem
: Kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk
menghasilkan tujuan.
2. Karakteristik Sistem
: Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh sistem
1.
Komponen
Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan.
2.
Batas
Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya.
3.
Lingkungan
Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
4.
Penghubung
Sistem
Penguhubung sistem merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.
5.
Masukan
Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
dioperasikan. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6.
Keluaran
Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi
yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembungan.
7.
Pengolah
Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi pengeluaran.
8.
Tujuan
Sistem
Tujuan sistem pasti mempunyai tujuan
kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan. Maka operasi sistem tidak adan ada
gunanya.
3.
Klasifikasi
Sistem
Sistem dapat digolongkan mejadi beberapa
jenis, yaitu :
·
Sistem Abstrak X Sistem
Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh : Sistem teologi
yang menerangkan hubungan Manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Contoh : sistem komputer. Sistem
keuangan.
·
Sistem Alamiah X Sistem
Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Contoh : pada sistem alamiah
sistem peredaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Contoh : sistem robotika.
·
Sistem Deterministik X
Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang
berinteraksi antara bagiannya yang dapat diprediksi secara pasti. Contoh :
sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang tidak bisa
diprediksikan secara pasti. Contoh : sistem manusia.
·
Sistem Tertutup X
Sistem Terbuka
Sistem terutup adalah sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Contoh : tabung reaksi.
Sedangkan sistem terbuka dalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh
lingkungan luar. Contoh : sistem organisasi.
II.
Konsep Dasar Informasi
1. Informasi :
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
2.
Siklus
Informasi
3.
Mutu
Informasi
Kualitas informasi
tergantung dari 3 (tiga) hal :
1. Informasi
harus akurat : informasi harus terbebas dari kesalahan kesalahan,tidak
bias dan tidak menyesatkan.
2. Informasi
harus tepat waktu : informasi
yang datang kepada penerimanya tidak boleh mengalami keterlambatan.
3. Informasi
harus relevan : informasi memiliki manfaat bagi
penerimanya.
Nilai
informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal :
1. Manfaat
dari informasi tersebut
2. Biaya
untuk mendapatkan infromasi
III.
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi
Sistem Informasi
Suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Peranan
Sistem Informasi Bagi Manajemen
1. Dapat
mendukung dalam pengambilan keputusan
2. Dapat
mendukung kegiatan manajemen
Yang
termasuk dalam kegiatan manajemen adalah:
1. Perencanaan
strategis
a. Proses
evaluasi perencanaan luar organisasi : harus mampu bereaksi terhadap
kesempatan-kesempatan dari lingkungan luar dan tanggap terhadap tekanan-tekanan
dari lingkungan luar.
b. Penetapan
tujuan
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai
oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat atas di dalam proses
perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang.
c. Penentuan
strategis
Menentukan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya.
2. Pengendalian
manajamen
Yaitu proses untuk meyakinkan organisasi
telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efesien.
3. Pengendalian
operasi
Yaitu proses untuk meyakinkan bahwa
tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efesien dan efektif.
BAB
II
Tinjauan
Umum Pengembang Sistem
A.
Perlunya
pengembang sistem
1. Adanya
permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem lama. Permasalahan yang
timbul dapat berupa:
a.
ketidakberesan
dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tersebut tidak dapat beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan.
b.
Pertumbuhan
organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.
2. Untuk
meraih kesempatan-kesempatan(oppurtunities)
3. Adanya
intruksi-intruksi (directives)
B.
Prinsip
Pengembang Sistem
1. Sistem
yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem
yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
3. Sistem
yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan
kerja dan tuga-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
C.
Siklus
hidup pengembang sistem
Tahapan
kerja dari pengembang sistem
Kebijakan & perencanaan sistem: Adanya intruksi dari top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan
tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem. Di dalam perencanaan sistem perlu
direncanakan terlebih dahulu mengenai :
a. Berapa besar
dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
b. Berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
c. Sudah siapkah
personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut
Analisis sistem: mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan
Desain sistem secara umum: tujuan utnuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem
yang baru
Desain sistem secara terinci: tujuan untuk memberikan gambaran
secara terperinci kepada user tentang sistem yang baru
Seleksi sistem: menyeleksi penggunaan software
maupun hardware didalam penerapan sistem baru
Implementasi sistem: menerapkan sistem informasi didalam
satu organisasi atau
perusahaan
Perawatan sistem : tujuannya adalah untuk menjaga agar
sistem informasi dapat digunakan dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu
yang cukup lama
D. Pendekatan pengembangan sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan
sistem yaitu :
1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan). Pendekatan klasik adalah
pendekatan di dalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di
systems life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknon yang
memadai. Sedangkan pada pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan
teknik-teknik supaya membuatnya berhasil
2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari
sasaran yang akan dicapai). Pendekatan sepotong merupakan pendekatan
pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu
saja. Sedangkan pada pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai
satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya
3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari
cara menentukan kebutuhan dari sistem). Pendekatan bawah-naik dimulai dari
level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan.
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi
berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini disebut juga denga data
analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan dioalh terlebih
dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti data. Pendekatan
atas-turun sebaliknya dimulai dari level atas organisasi yaitu level
perencanaan strategi. Pendekatan ini disebut juga dengan desicion analysis,
karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhakn untuk pengambilan
keputusan oleh manajeme terlebih dahulu. Kemudian data yang perlu diolah
menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan
4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler dipandang dari cara mengembangkannya). Pendekatan yang mengembangkan sistem
serentak secara menyeluruh. Sedangkan pendekatan moduler berusaha memecahkan
sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga
sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan
5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan). Pendekatan lompatan
jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi
canggih. Sedangkan pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya
untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu saja.
****
BAB
III
Kebijakan
dan Perancangan Sistem
Proses perencanaan sistem dibagi dalam 3 proses utama, yaitu
:
1.
Merencanakan proyek-proyek sistem, meliputi :
a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi
dan taktik perusahaan
Perencanaan sistem harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Ini berarti
perencanaan sistem harus diarahkan untuk dapat merencanakan sistem informasi
yang dapat mendukung kegiatan organisasi secara keseluruhan sehingga tujuan perusahaan
akan tercapai.
b. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
Menentukan proyek-proyek sistem informasi yang dibutuhkan dalam suatu
organisasi.
Contoh : Dalam perusahaan bisnis proyek-proyek sistem informasi dapat
berupa sistem sistem informasi untuk :
§ Pengendalian penjualan dan pemasaran
§ Pengendalian distribusi
§ Pengendalian produksi
§ Pengendalian keuangan
§ Pengendalian persediaan
c.
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
Sasaran ini merupakan
apa yang ingin dicapai oeh masing-masing proyek
sistem
Contoh : Sistem
informasi penjualan, memiliki sasaran :
§ Memberikan pelayanan order kepada pelanggan dengan lebih baik
§ Meningkatkan volume penjualan
§ Menyediakan laporan penjualan yang tepat waktu kepada manajer marketing
d.
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem,
ada 3 faktor kendala :
§ Masalah dana
§ Masalah waktu
§ Mengenai batasan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut
e.
Menentukan prioritas proyek-proyek
sistem
Yaitu menentukan proyek-proyek sistem mana yang perlu dikembangkan terlebih
dahulu, tentunya proyek-proyek sistem yang sangat diperlukan dan mendesak harus
di prioritaskan
f.
Membuat laporan perencanaan sistem
Isi dari laporan perencanaan sistem tersebut adalah :
§ Latar belakang organisasi
§ Proyek sistem informasi yang direncanakan
§ Sasaran pengembangan sistem informasi
§ Kendala didalam pengembangan sistem informasi
§ Menentukan prioritas-prioritas proyek sistem informasi
g.
Memeinta persetujuan manajemen
2.
Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan, meliputi :
a.
Menunjuk team analis
b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefiniskan proyek-proyek
dikembangkan, meliputi:
a.
Melakukan studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu studi yang digunakan untuk menentukan apakah
pengembang proyek sistem layak diteruskan atau tidak.
b.
Menilai kelayakan proyek sistem
a)
Kelayakan teknik
-
Ketersediaan teknologi yang dilakukan
-
Ketersediaan staf ahli di dalam
mengoperasikan teknologi yang digunakan
b)
Kelayakan operasi
-
Kemampuan personil dalam mengoperasikan
sistem informasj yang dibuat
-
Kemampuan dari sistem informasi untuk
mnghasilkan informasi
c)
Kelayakan jadwal
-
Apakah
sisteminformsi yang dikembangkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d)
Kelayakan
Ekonomi
-
Besarnya
dana yang diperlukan untuk pengembangan sistem.
-
Manfaat
yang diperoleh dari sistem informasi dibandingkan dengan biaya perkembangannya.
e)
Kelayakan
Hukum
-
Apakah
sistem yang dikembangkan tidak menyimpang dari hukumyang berlaku.
c. Membuat usulan proyek
d. Meminta persetujuan manajemen
BAB IV
ANALISIS
SISTEM
Langkah-langkahnya:
1. Identify
: mengidentifikasimasalah
2. Understand
: memahamikerjadarisistem yang ada
3. Analyze
: menganalisissystem
4. Report :
membuatlaporanhasilanalisis
1.
MengidentifikasiMasalah
Ada
tigalangkah yang harusdilakukan di dalamtahapaniniyaitu:
1. MengidentifikasiPenyebabMasalah
Padatahapinikitaharusdapatmengetahuiapa yang
menyebabkanmasalahterjadi
Misalterjadipenurunanomzetpenjualankarenabanyakkonsumen
yang komplain
terhadapdivisipenjualantersebut.
2. MengidentifikasiTitikKeputusan
Setelahpenyebabterjadinyamasalahdapatditentukan,
selanjutnyajugaharusditentukan
titikkeputusanpenyebabmasalahtersebut.
Contoh:
penyebabmasalahkonsumenkomplainkarenapelayanan yang kurangbaik
terhadapkonsumen. Titikkeputusan yang
mengakibatkanterjadinyasebabmasalahini
adalahpenanganan order langganan di bagian order
penjualan yang kurangbaikkepada
pelanggan.
3. MengidentifikasiPersonil-PersonilKunci
Setelahtitik-titikkeputusanpenyebabmasalahdapatdiidentifikasibesertalokasi
terjadinya, makaselanjutnya yang perludiidentifikasiadalahpersonil-personilkuncibaik
yanglangsungmaupuntidaklangsungdapatmenyebabkanterjadinyamasalahtersebut.
2.
MemahamiKerjadariSistem
yang Ada
Dapatdilakukandenganmempelajarisecaraterincibagaimanasistem
yang ada
beroperasi. Untukmempelajarioperasidarisisteminidiperlukan
data yang dapat
diperolehdengancaramelakukanpenelitian:
1. Menentukanjenispenelitian
2. Merencanakanjadwalpenelitian
3. Membuatpenugasanpenelitian
4. Membuat
agenda wawancara
5. Mengumpulkanhasilpenelitian
3.
MenganalisisHasilPenelitian
Langkahinidilakukanberdasarkan data yang
telahdiperolehdarihasilpenelitian yang
telahdilakukan. Kita dapatmenganalisis:
1. Kelemahandarisistemtersebut
2. Kebutuhaninformasibagipemakaisistemdanpihakmanajemen
4.
MembuatLaporanHasilAnalisis
Isinyaadalah:
1. Alasanmelakukananalisissystem
2. Menguraikanpermasalahan-permasalahan
yang terjadipadasistem lama
3. Mengidentifikasipenyebabmasalah
4. Mengidentifikasititikkeputusan
5. Menguraikanpenelitian
yang dilakukan
6. Menguraikanhasilanalisis
7. Kesimpulananalis
BAB V
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. TEKNIK
WAWANCARA
Wawancara (interview) telah
diakui
sebagai
teknik
pengumpulan data/fakta yang
penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan system informasi.Wawancara
memungkinkan
analis
system sebagai
pewawancara (interviewer)
untuk mengumpulkan data secara
tatap
muka
langsung
dengan orang yang
diwawancarai (interviewee).
A.
MempersiapkanWawancara
1.
Aturlah
pertemuan
dengan orang yang akan
diwawancarai
terlebih
dahulu
2.
Utarakan
maksud
dari
wawancara.
3.
Aturlah
waktu
wawancara yang paling tepat
supaya
tidak
mengganggu
kerjad
dari orang yang diwawancarai.
4.
Buatlah
jadwal
wawancara
terlebih
dahulu, bila
wawancara
akan
dilakukan
beberapa kali atau
oleh
pewawancara yang berbeda
dan orang yang diwawancarai
juga
berbeda.
5.
Buatlah
suatu
panduan
wawancara (interview guide)
supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar. Interview guide adalah
daftar
pengecekan (checklist) dari
pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.
B.MelakukanWawancara
1.
MengenalkandiriterlebihdahulusiapasebenarnyaAnda.
2.
Menjelaskanapatujuandariwawancarainidanhubungannyadenganproyeksisteminformasi
yang sedangdikembangkan.
3.
Menjelaskanperanan-peranan
yang akandiberikanoleh orang yang diwawancaraidarihasilwawancaraini.
4.
Padaakhirwawancara,
bacakanlahrangkuman-rangkumandarihasilwawancaradanmintalahkepada yang
diwawancaraiuntukmembetulkanbilaadahal-hal yang tidaksesuai.
5.
Ucapkkanlahterimakasihbilawawancaratelahselesaisertamintalahkesediaankembaliuntukdihubungiatauuntukdiadakanwawancaralagibilamanaperlu
2. TEKNIK OBSERVASI
Observasiataupengamatanmerupakansalahsatuteknikpengumpulan
data data yang
cukupefektifuntukmempelajarisuatusistem.Observasiadalahpengamatanlangsungsuatukegiatan
yang sedangdilakukan.
C. PetunjukMelakukanObservasi
Untukmelakukanobservasi,
hal-halberikutiniharusdilakukan :
a.
Rencanakanterlebihdahuluobsevasi yang akandilakukan, meliputi :
- apa yang
akandiobservasi;
-
dimanaletaklokasiobservasi;
-
kapanobservasiakandilakukan;
- siapa
yang melaksanakanobservasilain;
- siapa
yang akandiobservasi;
-
bagaimanamelaksanakanobservasiini;
b.
Mintaijinterlebihdahuludarimanajerataupegawai-pegawai yang terlibat.
c.
Bertindaklahdenganrendahhati (low profile).
d.
Lengkapilahdengancatatanselamaobservasiberlangsung.
e.
Kajiulanglahhasilobservasidenganindividu-individu yang terlibat.
2. TEKNIK DAFTAR PERTANYAAN
Adalahsuatudaftar
yang berisidenganpertanyaan-pertanyaanuntuktujuankhusus yang
memungkinkananalissistemuntukmengumpulkan data danpendapatdariresponden-responden
yang dipilih.Daftarpertanyaaninikemudianakandikirimkankepadaresponden yang
akanmengisinyasesuaidenganpendapatmereka.
Pengunaandaftarpertanyaaninimendapatbanyakkritikankarenadiragukanhasilnya. Akan
tetapiuntukmengumpulkan data darijumlahsumber yang
banyakcarainilebihefisiendibandingkanteknikpengumpulan data yang lain.
D.Tipedaridaftarpertanyaan
Ada duamacam format
daridaftarpertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan format pasti (fixed
format).Dalamsuatudaftarpertanyaandapathanyaberbentuk format bebassajaatau
format pastisajaatauberisidarigabungandarikeduanya.
1. DaftarPertanyaan
Format Bebas :berisidenganpertanyaan-pertanyaan
yang harusdiisiolehrespondenditempat yang sudahdisediakan.
2. Format
Pasti :berisidenganpertanyaan-pertanyaan
yang jawabannyasudahpastidenganmemilihjawaban yang tersedia.
Hasildaripertanyaantipeiniakanlebihmudahuntukditabulasidandiisiolehresponden.
Daftarpertanyaantipeinimempunyaibeberapabentukpertanyaan.
1.
Check-off questions :macamdaripertanyaan-pertanyaaninidibuatsehinggarespondendapatmemeriksa
(check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
2.
Yes/No questions :macamdaripertanyaan-pertanyaaninimemungkinkanrespondenuntukmenjawab
‘ya’ atau ‘tidak’.
3.
Opinion/Choice question :macamdaripertanyaan-pertanyaaninimemungkinkanrespondenuntukmemberikanpendapatnya.
E.PetunjukMembuatDaftarPertanyaan
1.
Rencanakanterlebihdahulufakta-faktaatauopini-opiniapasaja
yang ingindikumpulkan.
2.
Berdasarkanfakta-faktaatauopini-opinitersebut,
tentukanlahtipedaridaftarpertanyaan yang paling
tepatuntukmasing-masingfaktaatauopinitersebut.
3.
Tuliskanpertanyaan-pertanyaan
yang akandiajukan.
4.
Ujiandaftarpertanyaaninikepadaresponden
yang kecilterlebihdahulu.
5.
Perbanyaklahdandistribusikanlahdaftarpertanyaan
yang sudahdianggapbaikini.
BAB VI
DESAIN SISTEM
1.
Arti
Desain Sistem
a. Tahap
setelah analisis sistem dari siklujs pengembangan sistem
b. Menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk
c. Mengkonfigurasikan
dari komponen-komponen perangkat lunak dari suatu sistem
2.
Tujuan
Desain Sistem
a. Untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakaian sistem
b. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram
komputer
3.
Tekanan-Tekanan
Desain
Tekanan-Tekanan desain
adalah tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem
informasi supaya dapat mengena sasaranya. Perancang sistem informasi harus
memperhatikan sejumblah Tekanan-tekanan desain
yang mempengaruhi kerjanya, yaitu:
1. Kualitas
dan kegunaan informasi
2. Kebutuhan-kebutuhan
sistem
3. Kebutuhan-kebutuhan
pengolahan data
4. Faktor-faktor
organisasi
5. Kebutuhan-kebutuhan
data
6. Faktor-faktor
manusia
7. Kebutuhan-kebutuhan
kelayakan
1.
Kualitas
dan kegunaan informasi
Sistem informasi harus dapat
menghasilkan informasi yang berkhualitas, yaitu tepat waktunya, tepat nilainya,
dan relevan
2.
Kebutuhan-Kebutuhan
Sistem
1. Keandalan
-> menunjukan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu
proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan
2. Ketersediaan
->berarti bahwa sistem mudah diakses
3. Keluwesan->
mennunjukan bahwa sistem mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan user yang berubah
4. Kemudahan
dipelihara
Setelah
sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara misalnya hal-hal yang tidak
berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus dipenuhi dan
peningkatan-peningkatan sistem secara umum
harus dilakukan
3.
Kebutuhan-kebutuhan
pengolahan data
1. Volume->
menunjukan volume data yg terlihat dalam pengolahan data volume menunjukan
jumblah dari data yang harus diproses dalam satu periode waktu tertentu
2. Hambatan
waktu pengolahan-> mjenunjukan jumblah dari waktu yang didapat diterima saat
data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan
3. Permintaan->
merupakan model-model matematik yang harus ditetapkan sebagai informasi dapat
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user
4. Faktor-Faktor organisasi
1. Sifat
organisasi
Untuk
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yang
tertentu, pertama kali yg perlu dipahami adalah sifat organisasi
2. Tipe
organisasi
1. Organisasi
fungsional, yaitu setiap manajer bertanggung jawab untuk area fungsi tertentu,
misal produksi, marketing dll
2. Organisasi
divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggung jawab terhadap semua
fungsi dalam revisinya
3. Organisasi
matrik, yaitu beberapa manajer yg mempunyai tanggung jawab bersama thd suatu
fungsi dalam satu proyek
Untuk masing-masing
tipe organisasi ini, satu dengan yang lain kebutuhan informsainya juga berbeda.
3. Ukuran organisasi
Semakin besar ukuran organisasi,
semakin banyak informasi yang dihasilkan
4. Struktur Organisasi
Juga merupakan faktor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi cth: tanggungjawab thd manajemen persediaan
dapat berada pada tanggung jawab departemen produksi di suatu organisasi atau
dapat berada pada tanggung jawab pembelian pada organisasi yang lain. Pada
departemen produksi biasanya membutuhkan informasi mengenai ketersediaan
persediaan, perputaran persediaan dan khualitasnya. Sedangkan pada departemen
pembelian lebih membutuhkan informasi mengenai harga dan pemasok.
5. Gaya manajemen->
terdapat 2 gaya manajemen tersebut yaitu;
1.
Gaya manajemen yang otokratik lebih senang dengan sistem informasi yang
terpusat
2. Gaya manajemen yang
demokratik lebih senang dengan sistem informasi yang tersebar
5. Kebutuhan-kebutuhan
biaya efektivitas
Desain sistem informasi
perlu dipertimbangkan antara biaya untuk memperolehnya dengan manfaat informasi
yang dihasilkan
6.
Faktor-faktor manusia
Analisis
sistem harus mencoba untuk dapat mendesain sistem yang dapat diterima oleh
semua pemakainya, tidak hanya satu atau dua orang pemakai saja. Sistem
informasi yang didesain dengan memperhatikan faktor-faktor manusianya akan
didapat sistem informasi dengan user interface yang baik dan dapat meningkatkan
produktifitas pemakainya
7.Kebutuhan-kebutuhan kelayakan
Lima macam kelayakan
yang harus tetap diperhitungkan dalam desain sistem informasi. Lima macam
kelayakan ini adalah kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan jadwal,
kelayakan operasi dan kelayakan hukum,. Walaupun kelayakan-kelayakan ini telah
dinilai pada ytahap perencanaan sistem, tetapi dalam tahap desain sistem juga harus
mempertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yang direncanakan sistem
mungkin ditahap desain sistem mengalami perubahan-perubahan.
BAB VII
DesainSistemSecaraUmum
Tujuandaridesainsitemsecaraumumadalahuntukmemberikangambaransecaraumumkepada
user tentang system terbaru.
Pada tahapdesainsecaraumum ,komponen-
komponen system informasidirancangdengantujuanuntukdikomunikasikankepada user.
Komponensiteminformasidirancangdenganmodel , output, input ,data base,
teknologi , & control
1. Desain
Model SecaraUmum
System
analisisdapatmendesain model dari system informasi yang diusulkandalambentuk
physical system & Logical Model. Bentuk Physical system
dapatdigambarkandengan system flowchart. Dan logical model
dapatdigambarkandengan data Flow diagram (DFD)
Data
Flow Diagram
Data flow diagram
digunakanuntukmenggambarkansuatu system yang telahadaatau system baru yang
akandikembangkansecaralogika.
1) Symbol
yang digunakandalam data flow diagram
I.
External Entity
(kesatuanLuar)
II.
Data Flow ( arus data )
III.
Data store ( simpanan
data )
1. External
Enrity( KesatuanLuar )
Kesatuanluarmerupakankesatuan
(entity ) di lingkunganluar system yang dapatberupa orang organisasi , atau
system lainnyayanagberada di lingkunganluarnyayang akanmemberikan input
ataumenerimaouputdari system. Kesatuanluardapatberupa :
a. Suatukantor,
departemen, ataudevisidalamperusahaan.
b. Orang
atausekelompok orang diorganisasitersebut
c. Suatuorganisasiatau
orang yang berapada d luarorganisasimisalnyalangganan, pemasok
d. Penerimaakhirdarisuatulaporan
yang di hasilkan oleh system
Simbolkesatuanluardapatdigambarkandengansuatukotak
2. Data
Flow ( Arus Data )
Arus data
mengalirdiatara proses, simpanan data dan kesatuanluar. Arus data
inimenunjukanarusdari data yang dapatberupamasukanuntuk system atauhasildari
proses sistemdan dapatberbentuksebagaiberikut
a. Fomulirataudokumen
yang digunakan di perusahaan
b. Laporantercetakyang
di hasilkan oleh system
c. Masukanuntuk
computer
d. Data
yang d bacaatau di rekamkankesuatu file
e. Suatuisian
yang di catat pada buku agenda
Simbol :Arus
data dapatdigambarkandengansuatupanah
3. Process
(proses)
Suatu proses
adalahkegiatanataukerja yang dilakukan oleh orang ,mesinatau computer
darihasilsuatuarus data yang masukkedalam proses untukdihasilkanarus data yang
akankeluardalam proses
simbol :
4. Data
Store ( Simpanan Data )
Simpana data
merupakansimpanadari data yang dapatberupa :
a. Semua
file atau data base di system computer
b. Suatuarsipataucatatan
manual
c. Suatu
table manual
d. Suatuagen
da ataubuku
Symbol
:
2. Bentuk Data Flow Diagram
Terdapatduabentuk Data
Flow Diagram yaitu Physical Data Flow Diagram (Diagram Arus Data Fisik ) dan
logika Data Flow Diagram ( Diagram ArusLogika ). Data Flow Diagram
fisiklebihtepatdigunakanuntukmenggambarkan system yang ada( system lama ) dan
lebihmenekankan pada bagian proses darisystemyang di terapkasedangkan diagram
arusarus data logikadigunakanuntukmenggambarkan system yang akan di usulkan dan
lebihmenekankan proses-proses apa yang
terdapat di system
3. PedomanMenggambarkan
Data Flow Diagram
1. Identifikasiterlebihdahulusemuakesatuanluar
yang terlibat di system
2. Identifikasisemua
input dan output yang terlibatdengankesatuanluar
3. Gambar
terlebihdahulusuatu diagram konteks. Dari diagram
konteksiniakangambarkandenganlebihrerincilagi yang di sebut level 0. Tiap-tiap
proses dilevel 0 akan di gambarsecaralebihterincilagi di sebutdengan level 2
dan seterusnyasampaitiap-tiap proses tidakdapat Digambar lebihterincilagi
4. Gambar
baganberjenjanguntuksemua proses yang ada di system terlebihdahulu.
Bagianberjenjang di gunakanuntukmempersiapkanpenggambaran DAD ke level-level
lebihbawahlagi.
5. Gambar
sketsa DAD untuk diagram level 0 berdasarkan proses di baganberjenjang
6. Gambar
DAD untuk level-level berikutnyayaitu level 1 dan seterusnyauntuktiaptiap
proses dipecahsesuaidenganbaganberjenjang.
2. DESAIN INPUT SECARA UMUM
angkah-langkah
desainsecaraumumadalah:
1. Menentukanakebutuhan
input dari system informasi
2. Menentukan
parameter daridesain input tsb
Contoh :
Data indukpegawai
NomorIndukPegawai :
Nama
Pegawai :
Tanggallahir :
Pendidikan :
3. DEASAIN OUTPUT SECARA UMUM
Langkah-langkahdesain
output secaraumumadalah :
1. Mentukankebutuhan
output dari system informasi
2. Menentukan
parameter daridesain output tsb
Contoh
DesainPegawai
NIP
|
NAMA
|
ALAMAT
|
TEMPAT LAHIR
|
TANGGAL LAHIR
|
PENDIDIKAN
|
|
|
|
|
|
|
4. DESAIN DATA BESE SECARA UMUM
Data base
dibentukdarikumpulan file. Sedangkan file dibentukdarikumpulan record. Dan
record dibentukdarikumpulanfied. Sedangkanfiedmerupakankumpulandari item data.
Item data dapatberupahuruf ,angkaatau symbol-simbolkhusus
Langkah-langkahdesain
data base secaraumum.
1. Menentukankebutuhan
file pada system informasi
2. Menentukan
parameter daridesain database tsb.: Type File ,Media File, Organisasi File
& key Fieddari file tsb
5. Desainteknologiumum
Untuktahapdesaintahapteknologiumum
,langkahpertamaperludilakukan oleh
analisiadalahmengidentifikasijenisdariteknologi yang dibutuhkan , baik yang
berkaitandenganpenggunahardwere , softwere, dan brainwereyaituporsenil yang
terlibatdengan system informasi. Kemudianlangkahkeduaadalahmenentukanjumlah
yang dibutuhkandalampenggunahardweremaupunsoftwereuntuksinteminformasi tsb.
BAB VIII
DESAIN SISTEM TERINCI
1.
DESAIN INPUT TERINCI
Masukkan (input)
merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data
yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi.
Data hasil dari
transaksi merupakan masukkan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan
formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjad. Data yang
sudah di catat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem
informasi untuk diolah.
MENGATUR TATA LETAK ISI
INPUT
Tujuannya:
1. Bagi
pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah
sesuai dengan yang di inginkan atau belum.
2. Bagi
programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan
input yang di inginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk
menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus di sajikan di suatu
input.
2.
DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap desain
output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk sistem
yang baru? Desain output secara umum
dimaksudkan untuk menjawab pertanyaaan ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk
dari output-output tersebut? Desain output terinci dimaksudkan untuk menjawab
pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah untuk
output berbentuk laporan di media keras seperti kertas. Desain Output di media
lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas selanjutnya.
Bentuk
Laporan
Bentuk dari laporan
yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah
dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.
MENGATUR TATA LETAK ISI
OUTPUT
Pengaturan isi dari
output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk dipahami dan
dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang
penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer.
Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah
sudah sesuai yang diinginkan atau belum.
Bagi programmer akan
digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Programmer membutuhkan desain output ini untuk menentukan posisi
kolom, baris dan informasi yang harus disajikan disuatu output. Pengaturan tata
letak isi output yang akan dicetak diprinter dapat digunakan alat bagan tata
letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.
3.
DESAIN DIALOG LAYAR
TERMINAL
Merupakan rancang
bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan
ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output
informasi kepada user atau dapat keduanya.
Terdapat beberapa
strategi membuat dialog layar komputer :
1. MENU,
Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface)
yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa
alternatif atau option atau pilihan yang
disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan dimenu dengan cara menekan
tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut.
2. Kumpulan
Instruksi (Instruction Set)
Strategi
dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem
akan mengaktifkan instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3. Dialog
Pertanyaan ( Question Dialog)
Sistem
akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya untuk
mendapatkan respon lebih lanjut dari sistem.
4.
DESAIN DATABASE TERINCI
Ditahap desain secara
umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasi
kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada
tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mengidentifikasi
isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasi didesain secara
umum.
Elemen-elemen data
disuatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output.
Demikian juga dengan input yang akan direkam di database, file-file database
harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukkan. Untuk
dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi.
5.
DESAIN TEKNOLOGI
TERINCI
Pada desain teknologi
secara umum telah ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan
digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap ini adalah
kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan
luar yang telah didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir
secara kira-kira terlebih dahulu berdasarkan pengalaman analis sistem.
Setelah file-file
database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar
sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar
yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya
file-file database yang akan menimpan data untuk satu periode tertentu.
BAB IX
PERANGKAT
PERMODELAN SISTEM
Ada beberapa perangkat permodelan
sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu:
1. System
Procedure Diagram (flowmap)
Digunakan untuk
mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau
berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).
System Procedure
Diagram menggunakan symbol-simbol sebagai berikut:
2. Entity Relational
Diagram (ERD)
Merupakan
jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara
abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukan objek data
dan relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini
merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.
a.
Komponen ERD
1.
Entity: suatu
objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan
objek lainnya. Simbol
2.
Relationship: hubungan yang terjadi antara satu
entity dengan entity lainnya.
Simbol:
3.
Atribut:
karakteristikdari
entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol:
b.
Derajat Relationship
1.
Unary (Derajat Satu):
satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
2.
Binary (Derajat Dua):
satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
3.
Ternary (Derajat Tiga):
satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
c.
Cardinality Rasio
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang
berhubungan melalui relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio:
1.
One to One (1:1), yaitu perbandingan
antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satuberbanding satu.
2.
One to Many (1:M), yaitu perbandingan
antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak.
3.
Many to One (M:1), yaitu perbandingan
antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
4.
Many to Many (M:M), yaitu perbandingan
antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak.
d.
Langkah-langkah membuat ERD
1.
Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh
entity yang terlibat.
2.
Menentukan atribut-atribut key dari
masing-masing entity.
3.
Menentukan relationship antara satu
entity dengan entity lainnya beserta foreign-keynya.
4.
Menentukan derajat dan cardinality rasio
untuk setiap relationship.
5.
Melengkapi himpunan relasi dengan
atribut-atribut yang bukan kunci (non key).
e.
Contoh Kasus
1.
Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak
mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap
mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar
beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM,
Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi
Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang
Kd_Dosen, Nm_Dosen.
2.
Suatu klinik memiliki praktek dokter
bersama, sehingga dalam klinik tersebut memiliki banyak dokter. Seorang pasien,
apabila akan berobat harus diperiksa oleh dokter dan sebaliknya dokter pun
harus memeriksa pasien. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep
berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi
tentang dokter adalah kode dokter, nama dokter, spesialis dan tarif. Sedangkan
informasi tentang pasien adalah nomer pasien, nama pasien dan alamat. Informasi
tentang obat adalah kode obat, nama obat, dosis.
3. Normalisasi
Adalah proses
pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk
menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database
yang mudah untuk dimodifikasi.
Jenis-jenis key:
a. Super
Key: Merupakan
satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris dan dalam sebuah
tabel secara unik.
b. Candidate
Key: Merupakan
kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah
tabel secara unik.
c. Primary
Key:
Memilih sebuah dari Candidate Key, dimana jaminan keunikan key-nya lebih baik.
d. Alternate
Key:
Candidate Key yang tidak dijadikan primary key
Langkah-langkah
pembentukan Normalisasi
1. Bentuk
Tidak Normal (Unnormalized Form)
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak
ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
2. Bentuk
Normal Satu (1 NF)
Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang
atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.
3. Bentuk
Normal Dua (2 NF)
Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1 NF dan setiap
atribut tergantung penuh pada primary key.
4. Bentuk
Normal Ketiga (3 NF)
Yaitu bila relasi merupakan 2 NF dan tidak
bergantung secara transitif pada primary key.
Contoh
Kasus: Daftar
Nilai Mahasiswa (DNS)
BAB X
SELEKSI SISTEM
Seleksi sistem
adalah tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang akan
digunakan pada sistem informasi
1.
PENYEDIA TEKNOLOGI
1. Pabrik
perangkat Keras -> Perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri
Contoh: IBM Corporation
2. Pabrik
perangkat Lunak -> perusahaan yangmemproduksi perangkat lunak sendiri dapat
berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh :
Microsoft Corporation.
3. OEM
Singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM Adalah penjual yang membeli
dari persahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai nilai gunanya
dan menjual kembali secara eceran.
4. Kontraktor
Program Mandiri ( Independent Program Contraktor ) -> orang yang akan
menuliskan program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai Programer
di luar perusahaan pemakai program.
5. Biro
Jasa ( Service Bureaus ) -> perusahaan jasa yang menyediakan jasa pengolahan
data untukbeberapa perusahaan langgananya.
6. Dealer
-> penyedia jasa dan produk yang biasanya hanya menawarkan satu macam merk
tertentu saja.
7. Toko
komputer.
2.
LANGKAH-LANGKAH MENYELEKSI DAN MEMILIH SISTEM
Langkah-langkah
dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai
berikut:
1.
Memilih penyedia
tekonologi
2.
Meminta proposal dari
penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar penilaian
untuk penyedia teknologi yang paling tepat
3.
Menyaring penjual.
Hanya proposal yang memenuhi syaret saja yang akan dievaluasi, untuk menentukan
penjual mana yang memenuhi syarat.
4.
Mengevaluasi penjual
yang lolos saringan. Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu
dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual
mana yang direkomendasi.
5.
Membuat kontrak.
Setelah semua proposal yang memenuhi syarat telah dievalusi dan telah
didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu
diberikan ke manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang menjadi
pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perl dibuat.
Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yang bersalah jika terjadi
perselisihan di kemudian hari dan tindakan apa saja yang harus dilakukan.
BAB XI
IMPLEMENTASI SISTEM
Yaitu tahap meletakkan
sistem supaya siap untul dioprasikan
Langkah-langkah pada tahap
Implementasi sitem
1.
Menetapkan
rencana implementasi
2.
Melakukan
kegiatan implementasi
3.
Tindak lanjut
implementasi
1)
MENETAPKAN
RENCANA IMPLEMENTASI untuk mengatur
biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu
organisasi
2)
MELAKUKAN
KEGIATAN IMPLEMENTASI
Ada Lima
kegiatan yang harus dilakukan pada langkah ini yaitu :
1.
Pemilihan dan
pelatihan personil
2.
Pemilihan tempat
dan instalasi perangkat keras dan lunak
3.
Program &
pengetesan Program
4.
Pengetesan
sistem
5.
Konversi sistem
1)
Pemilihan dan
Pelatihan Personil
Personil
yang terlibat dalam sistem informasi adalah:
1.
Tugas-tugas
Input-output Data :Personil yang terlibat dalam menangani pemasukan data dan
distribusi dari output
2.
Tugas-tugas
Operasi : Personil-personil yang menangani jalannya operasi pengolahan data
yang tidak terlibat secara langsung dengan tugas I/O
3.
Tugas-tugas
Pemrograman : personil-personil yang menulis program-program computer
4.
Tugas-tugas
analisis sistem : Personil-personil yang akan mengembangkan sistem
Ø Pelatihan Karyawan, dapat dilakaukan dengan:
1.
Pelatihan(training):
personil-personil yang masuk kedalam kategori ini adalah personil-personil yang
akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan
input, memproses data mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem
2.
Pendidikan(education):
personil-personil yang masuk kedalam kategori ini adalah mereka yang
memebutuhkan dan menggunakan sistem missalnya salesman, akuntan dll. Pendidikan
ini lebih ditekan kan pada bagaimana kerja dari sistem dan bagaimana cara
mengoperasikan sistem
2)
Pemilihan tempat
& Instansi perangkat Keras & Lunak
Sistem
computer yang besar membutuhkan tempat dan lingkungan yang lebih harus diper
hitungkan. Persiapan fisik ini meliputi : AC untuk mengatur temperature
ruangan, penerangan-penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, penyediaan
alat telekomunikasi, dll. Langkah-langkah selanjutnya menginstalasi perangkat keras
dan lunak.
3)
Pemrograman dan
pengetesan Program
Pemrograman
adalah kegiatan menulis kode program yang akan diproses oleh computer setelah
pemrograman selesai membuat program yang sesuai dengan desain sistem yang telah
dibuat oleh sistem analisis dan sebelum program diterapkan, maka program harus
bebasterlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus
ditestuntuk menemukan kesalahan-kesalahan.
4)
Pengetesan
sistem
Kegiatan
ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistemyang diimplementasikan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemendari sistem telah
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
5)
Konversi sistem
Merupakan
proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
3)
TINDAK
LANJUT IMPLEMENTASI
*********
STUDI KASUS
1.
Sistem
Informasi Kepegawaian
PT. sarana
Informasi Persada. Sebuah perusahaan uang bergerak dibidang konsultasi sistem
informasi akan mengembangkan sistem informasi kepegawaian untuk kepentingan
penggajian disebuah perusahaan
Pegawai diperusahaan tersebut terdiri atas dua kelompok,
yaitu pegawat tetap dan para pakar yang dikontrak secara khusus dan berperan
sebagai staf ahli dalam perusahaan Perusahaan ini melakukan berbagai pekerjaan
(proyek) yang lokasinya tersebar diseluruh indonesia. Dalam setiap proyek,
seorang staf ahli akan berperan sebagai supervisor proyek.
Ada tiga laporan yang berkaitan keberadaan staf ahli ini
yang harus dihasilkan oleh sstem, yaitu :
a)
Distribus Staf
ahli, yang merupaka daftar staf ahli beserta proyek apa saja yang mereka ikuti
b)
Daftar honor
projek, yaitu daftar staf ahli dan honor setiap projek yang diikuti
c)
Lokasi
supervise, yaitu daftar pegawai dan lokasi proyek yang diikuti
Ketentuan
penggajian untuk kelompok staf ahli berbeda dengan ketentuan penggajian
karyawan tetap. Setiap bulan para staf ahli mendapatkan gaji bulanan yang
besarnya bias berbeda untuk setiap orang Bila staf ahli terlibat dalam satu
proyek, dia aka mendapatkan bonus proyek yang besarnya bisa berbeda untuk
setiap proyek. Potongan terhadap gaji staf ahli adalah potongan koperasi, bila
staf ahli tersebut memiliki hutang terhadap koperasi
Sedangkan
penggajian untuk pegawai tetap adalah sebagai berikut:
a)
Gajipokok
tergantung pada golongan danjabatan
b)
Tunjangan
jabatan, yang masing-masing berbeda untuk setiap jabatan
c)
Tunjangan
istri/suami berdasarkan golongan
d)
Tunjangan anak,
sampai anak ke-3 berdasarkan golongan
e)
Uang makan &
transport, berdasarkan golongan dan dikalikan dengan hari masuk kerja.
f)
Uang lembur,
dihitung dengan mengalihkan jumlah jam lembur dengan indeks Lembur. Indeks
lembur besarnya berbeda sesuai goongan
g)
Bonus, Besarnya
bonus ditentukan oleh direktur utama dan dibagi secara merata kepada seluruh
pegawai
h)
Potongan
koperasi, tergantung jumlah uang yang dipinjam oleh pegawai dari koperasi
Sistem Informasi
Poliklinik
Sebuah Sistem yang sedang berkembang ingin mrningkatkan
pelayanan terhadap para pasiennya dengan cara membangun sistem pelayanan pasien
dibantu oleh compute. Sistem yang akan dibuat dibatasi hanya untuk medical-record
dan administrasi pembayaran,
Ketika pasien mendaftar, maka akan dilakukan pengecekan
terhada data yang telah disimpan untuk mencari apakah pasien tersebut pernah
mendaftar ,atau kah belum. Bila belum mendaftar maka data lengkap pasien akan
dimasukan.
Dalam
melakukan dianosa, Dokter menggunakan kartu rekam medis yang diberikan oleh
petugas poliklinik. Seterlah selesai memeriksa, dokter memberikan data tentang
diagnosa, terhadap pasien tsb, seta enuliskan resep.
Dari resepyang dibuat oleh dokter
maka keluarlah biaya tentang obat yang harus dibayar, selanjutnya petugas akan
memberikanobat serta kuitansi yang berisi rincian biaya (biaya obat dan biaya
pemeriksaan dokter), data tentang diagnosa dan obat yang telah diberikan
dicatat oleh petugas dalam kartu rekam medis, dan tersimpan dalam file catatan
kesehatan pasien.
Direktur
poliklinik berharap agar sistem yang akan dibuat dapat memeberikan laporan
keuangan dan laporan pemakaian obat
Pedoman dalam menggunakan
DFD yang terlibat
1.
Menentukan
kesatuan luar yang terlibat dalam sistem yang akan dibuat
a.
Pasien
b.
Dokter
c.
Direktur
2.
Menentukan I/O
yang terlibat dengan kesatuan luar
Kesatuan Luar
|
Input
|
Output
|
Pasien
|
Data Pasien
|
Resep kuitansi
|
Dokter
|
Data Diagnosa
|
Kartu rekam medis
|
Direktur
|
………..
|
Laporan Keuangan
|
3.
Membuat Diagram
Konteks
4.
Membuat bagan
Berjenjang
*****
No comments:
Post a Comment